Kamis, 06 Juni 2019

Kisah Racun Buat Mertua

Posted by Fad Lee on Kamis, 06 Juni 2019



Disebuah rumah, tinggallah seorang perempuan cantik, suami dan mertuanya. Namun cukup disayangkan, perempuan yang cantik itu tak pernah akur dengan ibu mertuanya. Hampir setiap hari mereka bertengkar. Sang Ibu merasa menantunya selalu kurang ajar, begitu pula sang menantu merasa kata-kata ibu mertuanya selalu menyakiti hatinya. Begitu terus setiap hari, hingga suatu saat ia tak tahan lagi, lalu pergi ke sebuah toko obat untuk membeli racun buat ibu mertuanya.

"Saya mau beli racun yang paling ampuh" ia meminta ke penjual obat.
"Mengapa engkau ingin membeli racun itu? " tanya penjual obat.
"Saya sudah tidak tahan lagi atas perlakuan ibu mertua kepada saya. Saya ingin ia mati secepatnya" kata perempuan tersebut.
"Baiklah akan ku berikan racun seperti yang engkau minta, namun agar keinginanmu berhasil dengan lancar kau harus ikuti saranku", kata si penjual.
"Saran apa yang akan kau berikan? " sang perempuan bertanya penasaran.
"Kau harus memberikan racun ini ke dalam makanan dan minuman kesukaannya. Supaya tidak ada yang curiga, maka suguhkanlah kepadanya dengan setulus hati. Berikan sikap yang terbaik. Layani ia dengan baik, sehingga ia tidak menyadari telah memakan racun yang mematikan ini. Perlakukan ia seperti ibu kandungmu sendiri.

Karena saran penjual obat sangat masuk akal, sang perempuan pun pulang ke rumah dengan gembira. Ia pun bertanya kepada suaminya tentang makanan dan minuman kesukaan sang ibu. Ia mulai belajar banyak tersenyum, mendengarkan dari hati, berperilaku dengan baik dan sopan, sampai cara memandang dengan penuh cinta. Ia berusaha sebaik mungkin menjaga perkataan dan perbuatan nya agak sang ibu tidak tersinggung.

Hari berganti hari, sang perempuan merasakan perubahan perasaan pada ibunya. Tanpa ia sadari ia mulai menyayangi sang ibu, begitu pula sang ibu pun menyayanginya pula. Suaminya pun lega karena pertengkaran tidak pernah terjadi lagi.

Menyadari keadaan ini, sang perempuan segera kembali ke toko obat. "Kumohon berikan segera penawar racun itu kepadaku. Aku tak mau ibuku mati", pintanya.
"Apa yang terjadi?" tanya si penjual.
"Setelah menjalankan saranmu, ibuku berubah menjadi sangat baik, ia tak lagi mengungkit kesalahanku, aku pun mulai melihat banyak sisi baik yang ada pada dirinya. Ia sekarang menyayangiku seperti anaknya sendiri" tegasnya.
Penjual obat tersenyum "jangan khawatir, racun yang kuberikan itu adalah palsu, itu adalah obat untuk meningkatkan kesehatan. Racun yang sebenarnya ada dalam pikiranmu, caramu berpikir dan berperilaku. Kau telah belajar bahwa mengubah perilakumu akan merubah sikapmu yang dengan sendirinya mengubah cara berpikirmu. Kau berperilaku seolah-olah amat menyayanginya, dan itulah yang engkau rasakan sekarang. Racunnya sudah kautawarkan dengan sendirinya".

Previous
« Prev Post

2 komentar: